Tontonan yang Bukan Tuntunan

Niat nonton berita terkini Tanah Air di stasiun berita Indonesia, eh, malah nyangkut di sebuah stasiun televisi swasta lainnya. Nggak sengaja, karena curiosity, akhirnya saya nonton acara tersebut dulu beberap menit. Hasilnya; tontonan yang berpotensi menjadi tuntunan masyarakat Indonesia seperti inilah yang mengantarkan negeri Nusantara selalu dirundung musibah dan bencana.

Awal kali tayangan yang muncul di layar dan terekam mata saat menontonnya; beberapa iklan minuman mineral, energi, dan obat sirup. Saya amati, tidak sengaja tetapi terpikirkan, ternyata dari ketiga iklan tersebut menampilkan bentuk tontonan sampah yang layak digugat. Bukan untuk menggugat ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) atau lembaga institusional negara lainnya, tetapi saya ingin “menggugat” awareness orang tua dan pihak-pihak pendidik muslim.

Anda tahu? Bahwa yang saya tonton dari iklan selintas tersebut membuat saya geram sekaligus sedih. Geram, karena begitu meluasnya tontonan yang semestinya tidak tersebar begitu mudahnya sehingga berpotensi menjadi tuntunan bagi masyarakat yang awam agamanya. Sedih, karena alternatif tontonan yang patut jadi tuntunan masih minim lagi kurang diketahui luas oleh masyarakat umum.(1)

Mengapa terkumpul dua sikap hati di atas pada diri saya di atas? Karena, ketiga tayangan iklan dari minuman hingga obat sirup tersebut, yang saya tonton saat itu, sadar atau tidak sadar turut berperan menggiring masyarakat agar meniru perbuatan yang menyelisihi sunnah dalam agama Islam.(2) Kok bisa? Baca lebih lanjut

Fenomena TKI di Arab Saudi

Sebuah pemerintahan Islam atau masyarakat Islam bukanlah sebuah kumpulan orang-orang yang tidak pernah berbuat dosa sama sekali, sehingga kita bisa menuduh para ulama yang membimbing masyarakat tersebut telah gagal atau tidak becus dalam membina negaranya.

Bahkan di masa kepemimpinan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang masyarakatnya adalah generasi terbaik ummat ini, ada orang yang didera karena minum khamar[1], ada yang dirajam karena berzina[2], bahkan ada yang murtad keluar dari Islam[3]. Namun tidak ada satu pun yang menuduh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam telah gagal mendidik para sahabatnya.

Karena memang, tidak ada satu pun manusia yang terjaga dari kesalahan selain para Nabi dan Rasul ‘alaihimussalam, olehnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ بنِي آدَمَ خَطَّاءٌ ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak adam senantiasa berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang senantiasa bertaubat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shohihut Targhib, no. 3139)

Pengalaman belajar di Saudi, bergaul dengan sebagian pekerja Indonesia yang kebetulan ketemu di masjid, di jalan, di toko, di majelis-majelis ilmu dan dalam suatu bimbingan ibadah haji tahun 1431 H atas permintaan sebuah travel yang pesertanya lebih dari 90 % pekerja Indonesia, sisanya India, Maroko dan Philipina. Semua itu menyisakan banyak cerita yang mungkin sebagiannya bisa dijadikan pelajaran, terutama yang berkaitan dengan hubungan antara pekerja dan majikan, yang oleh musuh-musuh Dakwah Tauhid dijadikan senjata untuk menjatuhkan ulama Ahlus Sunnah di negeri ini. Insya Allah akan kami sarikan dalam beberapa poin berikut:

1. Para majikan tidak semuanya memahami agama dengan baik, banyak yang awam, tidak mau belajar agama dan banyak yang zalim terhadap pekerjanya[4]. Kepada mereka para ulama di negeri ini telah menasihati, baik secara pribadi maupun terang-terangan, seperti nasihat Asy-Syaikh Muhammad bin Ahmad Al-Fiyfiy hafizhahullah yang sangat menyentuh di http://www.sahab.net[5] yang berjudul At-Tahdzir min Zhulmil Khudam wal ‘Ummal(Peringatan Keras dari Perbuatan Zalim kepada para Pembantu dan Pekerja). Demikian pula para khatib dan imam masjid terkadang menyampaikan khutbah tentang bahaya perbuatan zalim terhadap para pekerja.

2. Oleh karena itu, seharusnya TKI diberikan informasi tentang keadaan calon majikannya sebelum dia memutuskan bekerja kepada majikan tersebut, semoga hal ini bisa menjadi catatan untuk semua pihak yang terkait dalam pemberangkatan TKI

3. Alhamdulillah tidak semua majikan yang zalim, masih banyak yang baik insya Allah, meskipun bukan dari kalangan mutawwa’[6], atau penuntut ilmu, apalagi masyaikh. Bentuk-bentuk kebaikan mereka yang bisa saya ceritakan di sini:

  • Dari 100 orang yang ikut haji dalam bimbingan kami hampir semuanya dibiayai oleh majikannya, biayanya sekitar 3500 riyal atau senilai kurang lebih 7,5 juta rupiah
  • Perhatian majikan kepada pekerjanya selama melaksanakan ibadah haji dalam bentuk menelepon dan menanyakan kabar serta bagaimana pelayanan travel terhadap mereka. Jika pekerjanya mengadukan pelayanan travel yang kurang bagus, tidak lama kemudian majikan akan menelepon pengurus travel ini dan memarahinya habis-habisan
  • Sampai-sampai ada majikan yang berkata kepada pekerjanya, “Sampaikan kepada pengurus travel, berapa saja biaya yang dia minta akan saya berikan, asalkan kamu mendapat pelayanan yang baik”.
  • Seorang Ikhwan dibebaskan oleh majikannya dari seluruh pekerjaannya demi untuk menuntut ilmu, masih ditambah dengan uang saku per bulan dikirim secara rutin oleh majikannya. Bahkan Ikhwan yang lain, sampai pulang ke Indonesia masih dikirimi uang secara rutin oleh majikannya, demi untuk membiayai kegiatan-kegiatan dakwah
  • Seorang pekerja asal Sumbawa, apabila dia cuti pulang kampung majikannya biasa menitipkan uang untuk dibagi-bagikan kepada keluarga dan tetangganya yang miskin
  • Pekerja asal Jawa Barat, mengabarkan tentang pembangunan masjid di kampungnya yang belum selesai, langsung dikucurkan dana oleh majikannya tanpa mengecek langsung ke lokasi apakah dananya sampai atau tidak
  • Seorang pekerja asal Jawa Barat, majikannya biasa mengantarnya untuk menghadiri pengajian yang diadakan oleh Kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing
  • Seorang Ikhwan menceritakan, saudarinya bekerja pada seorang masyaikh, bertahun-tahun bekerja kepada keluarga masyaikh tersebut tidak pernah sekalipun dia berada dalam satu ruangan bersama majikannya yang laki-laki
  • Seorang Ustadz menceritakan, bahwa seorang majikan meminta bantuannya untuk menasihati pembantu wanitanya yang sering menggodanya untuk berzina, akhirnya sang Ustadz menelepon dan menasihati pembantu ini
  • Banyak majikan yang mensyaratkan supirnya harus disertai istrinya untuk mengantar anak-anak puteri mereka ke sekolah. Demikian pula sebaliknya, pembantu wanita harus datang bersama mahramnya
  • Para masyaikh banyak sekali membebaskan pekerja mereka dari semua pekerjaan jika para pekerja ini benar-benar mau menuntut ilmu

4. Sebenarnya aturan-aturan pemerintah Saudi sangat menjamin para pekerja asing, diantaranya kewajiban majikan untuk membuatkan asuransi kesehatan bagi para pekerjanya dan hukuman yang setimpal bagi para majikan yang zalim terhadap pekerjanya, berikut beberapa kasus yang kami dengarkan:

  • Seorang majikan memukul supirnya, sang supir ini ditemukan oleh seorang Ikhwan Saudi dan membawanya ke kantor polisi, saat itu juga majikannya langsung dijemput dan ditahan oleh polisi dan wajib diqishah atau membayar sejumlah uang kepada pekerjanya yang dizalimi
  • Cerita seorang Ustadz, ada majikan yang dituntut oleh pengadilan untuk membayar berapa pun yang diminta oleh seorang pembantu wanita yang dizalimi oleh si majikan
  • Seorang majikan yang membunuh pekerjanya terancam hukuman mati, namun pihak keluarga di Indonesia lebih memilih untuk memaafkan dan menerima ganti rugi (diyah), akhirnya uang milyaran rupiah dititipkan melalui kedutaan Indonesia

5. Ketika majikan berbuat zalim, masalah terbesar para pekerja Indonesia adalah tidak mampu melapor ke kantor polisi ketika dizalimi, diantaranya karena kendala bahasa, tidak mengerti dengan aturan-aturan yang ada dan tidak adanya pendamping mereka yang siap siaga ketika dibutuhkan. Adapun pemerintah Philipina, sangat terkenal pendampingan dan pembelaannya kepada pekerjanya, jika ada masalah yang terjadi pada pekerjanya mereka akan langsung turun ke lokasi dan menggunakan kekuatan diplomasinya untuk menekan pemerintah Saudi agar memproses menurut hukum yang berlaku. Sehingga jarang terdengar ada masalah antara majikan dan pekerja Philipina, padahal jumlah mereka (di luar kota suci Makkah dan Madinah) tidak kalah banyak dengan pekerja Indonesia

6. Masalah terbesar dari sisi syari’at adalah datangnya para pekerja wanita (TKW) tanpa disertai mahram atau suami. Hampir semua masalah terjadi pada TKW yang tidak bersama suami atau mahramnya, sehingga dengan mudah mereka dizalimi tanpa ada yang membela mereka atau melaporkan ke kantor polisi. Padahal Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah melarang safar wanita tanpa mahram dalam sabda beliau:

لا تسافر المرأة إلا مع ذي محرم ولا يدخل عليها رجل إلا ومعها محرم

“Janganlah wanita melakukan safar (bepergian jauh) kecuali bersama mahramnya, dan janganlah seorang laki-laki asing menemuinya melainkan wanita itu disertai mahramnya.” (HR. Al-Bukharidari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma)

7. Alhamdulillah, dengan sebab kerja di Saudi banyak sekali pekerja yang mendapatkan kebaikan yang sangat besar, diantara bentuknya:

  • Banyak pekerja yang tadinya beraqidah sufiyah quburiyah dan aqidah kesyirikan lainnya dengan berbagai macam bid’ahnya, tidak melaksanakan sholat lima waktu dan tidak memahami adab-adab Islami. Setelah tinggal di Saudi mereka tersentuh dakwah tauhid, meninggalkan semua bentuk syirik dan bid’ah, rajin melaksanakan sholat lima waktu dan mulai berhias dengan adab-adab Islami.
  • Pekerja-pekerja Philipina, Nepal dan Sri Lanka yang tadinya beragama Nasrani, Hindu dan Budha juga banyak sekali (sampai puluhan ribu orang) yang masuk Islam dengan sebab da’i-da’i dan buku-buku yang dicetak dengan bahasa mereka oleh Kantor-kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing di bawah naungan Kementrian Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Saudi Arabia.
  • Bisa menghadiri majelis-majelis ilmu para ulama.
  • Bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh.

8. Sayang sekali, banyak Kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing disusupi oleh hizbiyyun dari sebuah partai Islam di Indonesia dengan hanya bermodalkan ijazah LC dari LIPIA[7], diantara kerusakan yang mereka lakukan:

  • Fasilitas dakwah digunakan untuk mendakwahkan kebatilan manhaj mereka
  • Mengajak kepada perpecahan dengan menjajakan partai mereka di musim Pemilu
  • Beberapa orang TKI yang ana temui, telah ikut kajian mereka bertahun-tahun namun tidak nampak adanya perubahan dalam aqidah dan ibadahnya menjadi lebih baik. Berbeda dengan TKI yang mengikuti kajian da’i-da’i Ahlus Sunnah, alhamdulillah banyak yang berubah menjadi lebih baik, seperti yang ana singgung di atas
  • Hal itu karena memang tidak ada perhatian mereka terhadap dakwah tauhid dan sunnah kecuali sedikit, malah mereka lebih banyak memanfaatkan para TKI untuk bisnis pengiriman barang dan travel haji, dengan bimbingan haji yang tidak mengikuti petunjuk Nabi shallallahu’alaihi wa sallam

9. Kezaliman yang diderita sebagian TKI bukan hanya oleh majikan di Saudi tapi juga oleh PJTKI maupun calo-calonya di Indonesia. Ana pernah menyaksikan sendiri bagaimana para TKI ini dibentak-bentak dan diperlakukan tidak seperti manusia di tempat penampungan TKI di Jakarta. Bahkan ketika sudah bekerja di Saudi sebagian TKI masih diwajibkan mengirim sejumlah uang setiap bulan kepada calo-calo ini di Indonesia

10. Kami menghimbau kepada semua pihak yang terkait dalam pemberangkatan TKI (termasuk keluarga para TKI) ataupun yang diberi amanah oleh pemerintah untuk mengurus TKI di Saudi maupun di negara lainnya; hendaklah bertakwa kepada Allah Ta’ala, janganlah mengirim TKW tanpa disertai suami atau mahramnya dan hendaklah melaksanakan tugas pembelaan dan pengurusan TKI sesuai amanah pemerintah. Ingatlah pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat!

Inilah catatan ringan kami, hasil dari dialog dengan beberapa TKI, semoga bisa diambil pelajarannya baik oleh TKI, calon TKI maupun semua pihak yang terkait dalam pengurusan TKI. Semoga Allah Ta’ala memperbaiki keadaan kaum muslimin dan pemerintah mereka.

Wallahu A’la wa A’lam wa Huwal Musta’an.

Footnote:

[1] Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahihnya (6391):

عن أنس بن مالك رضي الله عنه : أن النبي صلى الله عليه و سلم ضرب في الخمر بالجريد والنعال وجلد أبو بكر أربعين

[2] Seperti kisah Ma’iz bin Malik radhiyallahu’anhu dalam riwayat Al-Bukhari (6438) danMuslim (4520)

[3] Seperti kisah suami Ummu Habibah radhiyallahu’anha yang murtad di negeri Habasyah

[4] Ada juga majikan atau orang Saudi yang Sufi (murid-muridnya Alwi Al-Maliki), Syi’ah dan Hizbi Ikhwani. Salah seorang Ustadz kita, ketika diketahui oleh majikannya yang Ikhwani bahwa Ustadz kita ini pernah belajar di Darul Hadits Dammaj, majikannya mulai mempersulit ruang gerak beliau, sampai saat ini beliau dipaksa pulang ke Indonesia dengan membayar ganti rugi kepada majikannya sebesar 6000 riyal. Adakah yang mau membantu?

[5] http://www.sahab.net/home/index.php?Site=News&Show=829

[6] Mutawwa’ adalah istilah orang-orang awam di Saudi untuk menyebut orang yang nampak keshalihannya dan menjalankan sunnah seperti jenggot dan memendekkan pakaian (tidak sampai menutupi mata kaki)

[7] Lebih disayangkan lagi, ada seorang Ustadz terkenal, penerjemah buku Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang dicetak oleh Kantor Kerjasama Dakwah dan Bimbingan Islam di Riyadh, yang memberikan jalan kepada da’i-da’i hizbi ini untuk masuk menjadi pembina-pembina TKI di Kantor-kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing di Saudi

Oleh: Ustadz Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray

Sumber: http://nasihatonline.wordpress.com/

Dipublikasikan kembali oleh http://salafiyunpad.wordpress.com/

Copas dari catatan sahabatku fillah Akhi Ricky Septiawan: http://www.facebook.com/note.php?note_id=172858352733559&id=100001314024836

Bagi yang ingin copas/share, silakan langsung saja, jazakumullahu khairan.

Semoga bermanfaat…

-Sahabatmu-

Al Fawaid

Perpustakaan Pak Ustadz

Dikisahan: pada suatu hari Abdullah bin Ahmad al-Khasyab berniat membeli buku-buku penting seharga lima ratus  dinar, akan tetapi berhubung saat itu kantong dia lagi kempes, maka dia-pun minta kepada si pemilik toko buku agar memberikan jeda waktu selama tiga hari. Lantas al-Khasyab pulang sambil berpikir bagaimana caranya membayar buku-buku yang dia ingini. Hingga akhirnya dia menemukan suatu ide yang cukup “cemerlang”:  melelang satu-satunya rumah yang dia miliki!. Singkat cerita terjuallah rumahnya seharga lima ratus dinar, lantas dia-pun bergegas membayarkan uang tersebut dan membawa pulang buku-buku idamannya[1].

Demikianlah kecintaan para ulama kita terhadap kitab-kitab ilmu, meskipun harus rela mengorbankan rumah tempat tinggal satu-satunya.

 Kita yang hidup di zaman modern; segala ada dan mudah didapat, ditambah karunia mukafa’ah tiap bulan (yang barangkali lebih besar dari gaji seorang pak kades) seharusnya lebih menaruh perhatian yang ekstra dalam mengumpulkan buku-buku yang bermanfaat. Apalagi kita juga bukanlah model Imam Syafi’i –rahimahullah- yang memiliki kemampuan menghapal luar biasa; ilmu kita lebih banyak berada di atas kertas dari pada di dalam otak. Nah, jika ilmu yang di otak kita amat minimal, lantas ditambah tidak punya referensi yang memadai, apa yang akan kita jadikan bekal dalam mengarungi medan dakwah di masyarakat tanah air kita yang terdiri dari berbagai corak dan warna?. Yakinlah bahwa mereka tidak akan hanya bertanya kepada kita tentang pelajaran-pelajaran yang kita dapati di fakultas masing-masing saja, tapi mereka juga akan bertanya tentang hal-hal yang diajarkan di fakultas-fakultas lain, yang itu tidak kita dapatkan di fakultas yang kita duduki. Kalau kita tidak memiliki referensi di tiap bidang ilmu, bagaimana kita bisa “melayani” kebutuhan masyarakat?.

Di sisi lain, ada suatu fenomena yang sangat memprihatinkan; tatkala sebagian mahasiswa lebih memilih ber”foya-foya” dengan mukafa’ah yang diraup, daripada memanfaatkannya di jalan yang diridhai oleh Allah I (baca: antara lain membeli buku-buku yang bermanfaat).

Ma’radh kitab yang kita nanti-nantikan semoga sebentar lagi tiba. Aneka ragam sikap para mahasiswa dalam menyambutnya; ada yang sibuk nyari musa’adah, ada yang menghitung-hitung uang simpanan yang telah dia kumpulkan dari awal tahun, ada yang mencukupkan diri dengan badal kutub yang diterima, ada juga yang adem ayem cuek, dan ada pula yang bingung tanya kesana-kemari; buku apa yang seharusnya dibeli?, tahqiqnya siapa yang bagus, cetakan mana yang mu’tamad? dll.

Beranjak dari keinginan berbagi pengalaman, serta keprihatinan penulis tatkala melihat sebagian teman-teman lebih cenderung mengoleksi buku-buku yang kurang bermanfaat sebelum memiliki ummahaatul kutub di tiap bidang ilmu, kami berusaha menyusun tulisan ini. Di sini penulis berusaha menyebutkan buku-buku terpenting dalam setiap bidang studi ilmu, dan tidak bermaksud untuk menyebutkan semua buku yang penting; karena selain waktu yang terbatas, juga kalau demikian halnya, daftar ini akan membengkak menjadi berpuluh-puluh halaman. Semoga di lain kesempatan, hal tersebut bisa direalisasikan, amien.

Mungkin juga ada yang berkomentar, “Ngapain beli buku, khan sudah ada cd Maktabah Syamilah?!”. Jawabannya, “Cd gunanya adalah untuk membantu saja, dan tidak mungkin menggantikan posisi buku. Karena: Pertama: sering terjadi kesalahan tulis dalam cd. Kedua: Cd tidak bisa dipakai di mana-mana, karena untuk membukanya membutuhkan komputer, (kalaupun ada komputer di rumah, khan listrik mahal juga di negeri kita, sekarang kita enak di jami’ah gratis pakai listrik). Ketiga: Beda antara membaca layar komputer dengan membaca buku, jelas lebih mengasyikkan yang kedua, karena yang pertama mata kita lebih cepat cape. Keempat: Tidak semua buku yang kita butuhkan ada dalam cd, apalagi buku-buku kontemporer, seperti tesis dan disertasi yang tentunya amat kita butuhkan dalam mengarungi medan dakwah.

Daftar buku-buku ini dikumpulkan dari berbagai referensi, antara lain: ‘Audah ila as-Sunnah karya Syeikh Ali bin Hasan al-Atsari, Al-Manhajiyah Fi Thalab al-‘Ilm  oleh Syeikh Shalih Alu Syaikh, Kaifa Yabni Thalibu al-‘Ilmi Maktabatahu  oleh Syeikh Abdul Karim Khudhair, Barnamaj ‘Ilmi Muqtarah karya Usamah bin ‘Athaya, dll. Adapun tahqiq yang tersebut di dalamnya, itu berdasarkan ijtihad penulis semampunya. Alhamdulillah tulisan ini juga sempat di koreksi oleh beberapa masyayikh.

Jika para pembaca yang budiman mendapatkan kekurangpasan data di dalam daftar ini, insyaAllah dengan senang hati kami akan menerima koreksian itu.

Anggaplah tulisan ini bagaikan setitik air di lautan padang pasir, yang semoga bisa membawa manfaat bagi para pembaca budiman. Wallahua’lam bish shawab…  @ Abu Abdirrahman al-Madany.

بسم الله الرحمن الرحيم

من الكتب المهمة لطالب العلم

(الإندونيسي)

1- العقيدة                                             

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق والناشر

1

شرح الأصول الثلاثة (1)

العثيمين

فهد بن ناصر – دار الثريا

2

شرح كشف الشبهات (1)

العثيمين

فهد بن ناصر – دار الثريا

3

فتح المجيد شرح كتاب التوحيد (2)

عبد الرحمن بن حسن

الوليد آل فريان – دار الصميعي

4

التنبيهات السنية على العقيدة الواسطية (2)

عبد العزيز الرشيد

دار الرشد

5

شرح العقيدة الطحاوية (1)

ابن أبي العز

الألباني – المكتب الإسلامي

6

عقيدة السلف أصحاب الحديث (1)

أبو عثمان الصابوني الشافعي

عبد الله الجديع – دار العاصمة

7

إرشاد الساري في شرح السنة للبربهاري (1)

أحمد بن يحيى النجمي

مكتبة الفرقان

8

الإبانة عن أصول الديانة (1)

أبو الحسن الأشعري الشافعي

بشير محمد عيون – مكتبة المؤيد

9

منهج أهل السنة ومنهج الأشاعرة (2)

خالد بن عبد اللطيف

مكتبة الغرباء (سابقا)

10

موقف ابن تيمية من الأشاعرة (3)

عبد الرحمن المحمود

مكتبة الرشد

11

منهج الإمام الشافعي في إثبات العقيدة (1)

محمد بن عبد الوهاب عقيل

أضواء السلف

12

جهود الشافعية في تقرير توحيد العبادة (1)

عبد الله العنقري

دار التوحيد

13

المجلى في شرح القواعد المثلى للعثيمين (1)

كاملة الكواري

دار ابن حزم

14

تجريد التوحيد المفيد (1)

المقريزي الشافعي

علي العمران – دار عالم الفوائد

15

شرح أصول اعتقاد أهل السنة (5)

اللالكائي الشافعي

أحمد حمدان – دار طيبة

16

كتاب التوحيد (2)

ابن خزيمة الشافعي

عبد العزيز الشهوان – مكتبة الرشد

17

كتاب الشريعة (6)

الآجري الشافعي

عبد الله الدميجي – دار الوطن

18

الإبانة الكبرى (9)

ابن بطة

مجموعة من المحققين – دار الراية

19

مختصر الصواعق المرسلة (4)

ابن القيم

الحسن العلوي – أضواء السلف

2- التفسير

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

تيسير الكريم الرحمن (1)

السعدي

سعد بن فواز الصميل – دار ابن الجوزي

2

تفسير القرآن العظيم (8)

ابن كثير

سامي السلامة – دار طيبة

3

جامع البيان لتأويل آي القرآن (26)

الطبري

عبد الله التركي – دار هجر

4

الجامع لأحكام القرآن (12)

القرطبي

دار الكتب المصرية

5

فتح القدير (6)

الشوكاني

دار الوفاء

6

أضواء البيان في إيضاح القرآن بالقرآن (7)

محمد أمين الشنقيطي

دار عالم الفوائد

7

التفسير الصحيح (5)

حكمت بشير

دار المآثر

 

3- علوم القرآن

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

مباحث في علوم القرآن (1)

مناع القطان

مكتبة المعارف

2

البرهان في علوم القرآن (4)

الزركشي

محمد أبو الفضل إبراهيم – دار التراث

·        أسباب النـزول

1

الاستيعاب في بيان الأسباب (3)

سليم الهلالي وموسى نصر

دار ابن الجوزي

2

الصحيح المسند من أسباب النـزول (1)

مقبل بن هادي

3

أسباب النـزول (1)

الواحدي

د. ماهر الفحل

·        القراءات

1

حجة القراءات (1)

ابن زنجلة

سعيد الأفغاني – مؤسسة الرسالة

2

المغني في توجيه القراءات العشر المتواترة (3)

محمد سالم محيسين

·        فهرس القرآن

1

المعجم المفهرس لألفاظ القرآن (1)

محمد عبد الباقي

·        التجويد

1

التجويد الميسر (1)

عبد العزيز القاري

الجامعة الإسلامية

2

هداة القاري إلى تجويد كلام الباري (2)

عبد الفتاح المرصفي

مكتبة طيبة

·        مفردات القرآن

1

مفردات ألفاظ القرآن (1)

الراغب الأصفهاني

صفوان عدنان – دار القلم

·        إعراب القرآن

1

إعراب القرآن وبيانه (10)

الدرويش

دار ابن كثير

2

الجدول في إعراب القرآن (13)

محمود صافي

دار الرشيد

·        آداب حملة القرآن

1

التبيان في آداب حملة القرآن (1)

النووي

عبد القادر الأرنؤوط

2

الأحكام الفقهية الخاصة بالقرآن (1)

عبد العزيز الحجيلان

دار ابن الجوزي

·        علم الناسخ والمنسوخ

1

الناسخ والمنسوخ في كتاب الله (3)

النحاس

سليمان اللاحم

·        أصول التفسير

1

شرح مقدمة أصول التفسير لابن تيمية (1)

العثيمين

دار مدار الوطن

2

قواعد التفسير جمعاً ودراسة (1)

خالد السبت

دار ابن عفان

·        فضائل القرآن

1

موسوعة فضائل سور وآيات القرآن (2)

الطرهوني

دار ابن القيم

 

4- الحديث وشروحه

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

جامع العلوم والحكم (1)

ابن رجب

طارق عوض الله – دار ابن الجوزي

2

شرح رياض الصالحين (4)

العثيمين

دار ابن الجوزي

3

توضيح الأحكام من بلوغ المرام (7)

عبد الله البسام

دار الميمان

4

فتح الباري شرح صحيح البخاري (18)

ابن حجر

أبو قتيبة الفريابي – دار طيبة

5

المنهاج شرح صحيح مسلم بن الحجاج (10)

النووي

دار المعرفة

6

عون المعبود شرح سنن أبي داود (10)

العظيم آبادي

سيصدر بتحقيق مشهور بن حسن

7

تحفة الأحوذي شرح جامع الترمذي (10)

المباركفوري

سيصدر بتحقيق مشهور بن حسن

8

سنن النسائي مع شرح السندي (5)

النسائي والسندي

دار المعرفة

9

سنن ابن ماجه (6)

ابن ماجه

بشار عواد – دار الجيل

10

تحفة الأخيار بترتيب شرح مشكل الآثار (10)

الطحاوي

أبو الحسن الرباط – دار بلنسية

11

موسوعة شروح الموطأ: التمهيد والاستذكار والقبس (25)

ابن عبد البر وابن العربي

عبد الله التركي – دارهجر

12

المسند (50)

أحمد بن حنبل

شعيب الأرنؤوط – مؤسسة الرسالة

5– التخريج وعلمه

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

سلسلة الأحاديث الصحيحة (11)

الألباني

مكتبة المعارف

2

إرواء الغليل (9)

الألباني

المكتب الإسلامي

3

المدخل إلى علم التخريج (1)

عبد الصمد عابد

4

التأصيل لأصول التخريج … (2)

بكر أبو زيد

دار العاصمة

6-  مصطلح الحديث

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

التعليقات الأثرية على المنظومة البيقونية (1)

علي بن حسن

المكتبة الإسلامية

2

نزهة النظر بشرح نخبة الفكر (1)

ابن حجر

ضيف الله الرحيلي

3

تيسير مصطلح الحديث (1)

محمود الطحان

مكتبة المعارف

4

تدوين السنة (1)

محمد الزهراني

دار الخضيري

من أراد التوسع في علم مصطلح الحديث فليشتر الكتب التالية:

5

دراسات في الحديث النبوي (2)

محمد الأعظمي

المكتب الإسلامي

6

الباعث الحثيث (2)

أحمد شاكر

علي بن حسن الحلبي – دار العاصمة

7

تدريب الراوي (3)

السيوطي

طارق عوض الله

8

فتح المغيث (5)

السخاوي

عبد الكريم الخضير – دار المنهاج

 

7- الرجال  

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

تقريب التهذيب (1)

ابن حجر

أبو الأشبال – دار العاصمة

2

سير أعلام النبلاء (28)

الذهبي

شعيب الأرنؤوط – مؤسسة الرسالة

3

علم الرجال نشأته وتطوره (1)

محمد الزهراني

دار الخضيري

8– غريب الحديث

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

النهاية في غريب الحديث (5)

ابن الأثير

محمود الطناحي – المكتبة الإسلامية

 

9- الفقـه

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

·        الفقه المختصر

1

الملخص الفقهي (1)

صالح الفوزان

دار العاصمة

2

منهج السالكين وتوضيح الفقه في الدين (1)

السعدي

أشرف بن عبد المقصود

3

الوجيز في فقه السنة والكتاب العزيز (1)

عبد العظيم بن بدوي

دار ابن رجب

3

التعليقات الرضية على الروضة الندية (3)

الألباني وصديق حسن

علي بن حسن الحلبي – دار ابن عفان

·        الفقه المقارن

1

بداية المجتهد

ابن رشد

2

المغني (15)

ابن قدامة

عبد الله التركي – دار عالم الكتب

3

المجموع شرح المهذب (23)

النووي

مكتبة الإرشاد

4

المحلى (10)

ابن حزم

أحمد شاكر – دار الفكر

5

نيل الأوطار (12)

الشوكاني

طارق عوض الله – دار ابن القيم

6

الشرح الممتع (12)

العثيمين

دار ابن الجوزي

·        الفقه الشافعي

1

موسوعة الإمام الشافعي (الأم والرسالة وغيرهما) (10)

الشافعي

رفعت فوزي – دار الوفاء

2

مغني المحتاج في شرح المنهاج (4)

الخطيب الشربيني

دار المعرفة

3

كفاية الأخيار شرح متن أبي شجاع (1)

تقي الدين الدمشقي

دار المعرفة

·        الفقه الموضوعي

1

صفة صلاة النبي r (1)

الألباني

مكتبة المعارف

2

صفة وضوء النبي r (1)

فهد الشويب

مكتبة ابن تيمية

3

صفة صوم النبي r (1)

علي بن حسن

المكتبة الإسلامية

4

صفة حجة النبي r (1)

الألباني

المكتب الإسلامي

5

أحكام الجنائز (1)

الألباني

مكتبة المعارف

6

أحكام التصوير في الفقه الإسلامي (1)

محمد بن أحمد واصل

دار طيبة

·        فقه النوازل

1

فقه النوازل دراسة تأصيلية تطبيقية (4)

محمد الجيزاني

دار ابن الجوزي

10- أصول الفقه

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الواضح في أصول الفقه (1)

محمد سليمان الأشقر

الدار السلفية

2

شرح الأصول من علم الأصول (1)

العثيمين

دار البصيرة

3

التحقيقات والتنقيحات السلفيات على متن الورقات للجويني (1)

مشهور بن حسن

دار الإمام مالك

4

مذكرة أصول الفقه (1)

محمد الأمين الشنقيطي

دار عالم الفوائد

5

معالم أصول الفقه عند أهل السنة (1)

محمد الجيزاني

دار ابن الجوزي

من أراد التوسع في أصول الفقه فليشتر الكتب التالية:

6

المستصفى (2)

الغزالي

الأشقر

7

روضة الناظر وجنة المناظر (3)

ابن قدامة

عبد الكريم النملة – مكتبة الرشد

8

الموافقات (6)

الشاطبي

مشهور بن حسن – دار ابن عفان

9

إعلام الموقعين (7)

ابن القيم

مشهور بن حسن – دار ابن الجوزي

10

شرح الكوكب المنير (4)

ابن النجار الفتوحي

محمد الزحيلي – مكتبة العبيكان

11- القواعد الفقهية

1

القواعد والأصول الجامعة (1)

السعدي

خالد المشيقيح – دار الوطن

2

منظومة أصول الفقه وقواعده (1)

العثيمين

دار ابن الجوزي

3

الفوائد الجنية حاشية المواهب السنية (2)

الفاداني

دار البشائر الإسلامية

12- مقاصد الشريعة

1

مذكرة المقاصد (1)

سعد الشثري

2

مقاصد الشريعة الإسلامية (1)

محمد اليوبي

دار الهجرة

13- الفرائض

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الهدية في شرح الرحبية (1)

رشيد القيسي

دار العاصمة

2

الفوائد الجلية في المباحث الفرضية (1)

ابن باز

3

الفرائض (1)

عبد الصمد الكاتب

الجامعة الإسلامية

4

التحقيقات المرضية (1)

صالح الفوزان

مكتبة المعارف

 

14- النحو والصرف

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

النحو المستطاب (1)

عبد العزيز الأهدل

دار طيبة

2

جامع الدروس العربية (1)

مصطفى الغلاييني

المكتبة العصرية

3

الحلل الذهبية على التحفة السنية (1)

محمد بن قائد

دار الآثار

4

شرح شذور الذهب (1)

ابن هشام

محمد محيي الدين

5

شرح ابن عقيل (2)

ابن عقيل

محمد محيي الدين – دار التراث

15– مفردات اللغة

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

مختار الصحاح (1)

الرازي

2

المعجم الوسيط (1)

مجمع اللغة العربية

دار الدعوة

3

لسان العرب (18)

ابن منظور

أمين محمد – دار احياء التراث

4

التعريفات (1)

الجرجاني

5

النـزعة النصرانية في قاموس المنجد (1)

إبراهيم عوض

دار الفاروق

16– البلاغة

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

علوم البلاغة (1)

أحمد مصطفى المراغي

دار الكتب العلمية

2

دلائل الإعجاز (1)

عبد القاهر الجرجاني

المكتبة العصرية

3

شرح كتاب البلاغة (1)

العثيمين

دار غراس

17- الأدب

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

أدب الكاتب (1)

ابن قتيبة

محمد الدالي – مؤسسة الرسالة

2

تاريخ الأدب العربي (1)

أحمد حسن الزيات

دار نهضة

3

تحت راية القرآن المعركة بين القديم والحديث (1)

مصطفى صادق الرافعي

دار الكتاب العربي

من أراد التوسع فليشتر هذه الكتب:

4

البيان والتبيين (4)

الجاحظ[2]

عبد السلام هارون – مكتبة الخانجي

5

الانحراف العقدي في أدب الحداثة وفكرها (3)

سعيد بن ناصر الغامدي

دار الأندلس الخضراء

18- قواعد الإملاء

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

معجم قواعد الإملاء

أميل يعقوب

2

التعليقات الضياء على رسالة الإملاء (1)

العثيمين

دار غراس

19- السيرة

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الرحيق المختوم (1)

صفي الرحمن المباركفوري

2

فقه السيرة (1)

محمد الغزالي

تخريج الألباني

3

السيرة النبوية (1)

الذهبي

حسام الدين القدسي

4

مختصر الشمائل المحمدية (1)

الألباني

المكتبة الإسلامية

5

السيرة النبوية في ضوء المصادر الأصيلة (1)

مهدي رزق الله

مركز الملك فيصل

6

زاد المعاد (6)

ابن القيم

شعيب الأرنؤوط

7

الروض الأنف في تفسير سيرة ابن هشام (4)

السهيلي

طه عبد الرؤوف

20– التاريخ

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الشماريخ في علم التاريخ (1)

السيوطي

محمد بن إبراهيم الشيباني

2

دول الإسلام (2)

الذهبي

حسن إسماعيل – دار صادر

3

المختصر في علم التاريخ (1)[3]

الكافيجي

4

حقبة من التاريخ (1)

عثمان بن محمد الخميس

دار ابن الجوزي

5

البدابة والنهاية (21)

ابن كثير

عبد الله التركي – دار هجر

من أراد التوسع فليشتر:

6

تاريخ الإسلام (18)

الذهبي

بشار عواد – دار الغرب الإسلامي

 

 

21- الأخلاق والسلوك

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الأخلاق والسير في مداواة النفوس (1)

ابن حزم

عبد الحق التركماني

2

الإخلاص (1)

حسين العوايشة

المكتبة الإسلامية

3

الفوائد (1)

ابن القيم

سليم الهلالي – مكتبة الرشد

4

الوابل الصيب (1)

ابن القيم

عبد الرحمن بن قائد – دار عالم الفوائد

5

مختصر منهاج القاصدين (1)

ابن قدامة

علي بن حسن الحلبي – دار عمار

6

فقه الأخلاق والمعاملات (4)

مصطفى العدوي

دار ماجد عسيري

من أراد التوسع فليشتر:

7

مدارج السالكين (3)

ابن القيم

عبد العزيز الجليل

8

الآداب الشرعية (4)

ابن مفلح

شعيب الأرنؤوط – مؤسسة الرسالة

9

مجموع رسائل ابن رجب (4)

ابن رجب

أبو مصعب الحلواني – الفاروق الحديثة

22- الأدعية والأذكار

1

عجالة الراغب المتمني في تخريج عمل اليوم والليلة لابن سني (2)

سليم الهلالي

دار ابن حزم

2

نيل الأوطار بتخريج أحاديث كتاب الأذكار للنووي (2)

سليم الهلالي

دار ابن حزم

 

23- فقه الدعوة

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

منهج الأنبياء في الدعوة إلى الله (1)

ربيع بن هادي

مكتبة الفرقان

2

الدعوة إلى الله بين التجمع الحزبي والتعاون الشرعي (1)

علي بن حسن الحلبي

مكتبة الصحابة

3

أضواء على طريق الدعوة إلى الإسلام (1)

محمد أمان الجامي

المكتب الإسلامي

4

أسس منهج السلف في الدعوة إلى الله (1)

فواز السحيمي

دار ابن عفان

5

مدارك النظر في السياسة (1)

عبد الملك رمضاني

مكتبة الفرقان

6

لماذا اخترت المنهج السلفي (1)

سليم الهلالي

دار ابن القيم

7

إرشاد البرية إلى شرعية الانتساب للسلفية (1)

حسن الريمي

دار لآثار (الطبعة الثانية)

8

ست درر من أصول أهل الأثر (1)

عبد الملك رمضاني

مكتبة الأصالة

 

 

24- دفاع عن السنة

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

منـزلة السنة في الإسلام

الألباني

2

منـزلة السنة في التشريع الإسلامي (1)

محمد أمان الجامي

الجامعة الإسلامية

3

مفتاح الجنة في الاعتصام بالسنة (1)

السيوطي

بدر البدر – مؤسسة الريان

4

السنة ومكانتها في التشريع الإسلامي (1)

مصطفى السباعي

المكتب الإسلامي

5

المدخل إلى توثيق السنة

جيهان رفعت فوزي

6

العقلانيون أفراخ المعتزلة العصروين (1)

علي بن حسن الحلبي

مكتبة الغرباء

 

25- البدع

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

البدعة وأثرها السيء في الأمة (1)

سليم الهلالي

المكتبة الإسلامية

2

السنن والمبتدعات (1)

محمد عبد السلام الشقيري

3

الإبداع في مضار الابتداع (1)

علي محفوظ

سعيد بن ناصر – مكتبة الرشد

4

علم أصول البدع (1)

علي بن حسن الحلبي

دار الراية

5

الحوادث والبدع (1)

الطرطوشي

عبد المجيد تركي – دار الغرب الإسلامي

6

الاعتصام (4)

الشاطبي

مشهور بن حسن – مكتبة التوحيد

7

حقيقة البدعة وأحكامها (2)

سعيد الغامدي

مكتبة العلوم والحكم

8

موقف أهل السنة من أهل الأهواء (2)

إبراهيم الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

9

بدعة التعصب المذهبي (1)

محمد عيد عباسي

المكتبة الإسلامية

 

26- الملل والنحل

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الفرق بين الفرق (1)

عبد القاهر البغدادي

محمد محيى الدين – دار المعرفة

2

مقالات الاسلاميين (2)

أبو الحسن الأشعري

محمد محيي الدين – المكتبة العصرية

3

الجماعات الإسلامية (1)

سليم الهلالي

دار البصيرة

4

الموسوعة الميسرة في الأديان والمذاهب (2)

إشراف مانع الجهني

دار الندوة العالمية

5

الجواب الصحيح لمن بدل دين المسيح (7)

ابن تيمية

مجموعة من المحققين – دار العاصمة

من أراد التوسع فليشتر:

6

الفصل في الملل والأهواء والنحل (5)

ابن حزم

محمد إبراهيم نصر – دار الجيل

7

فرق معاصرة (3)

غالب العواجي

المكتبة العصرية

 

27- الفتاوى[4]

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

مجموع فتاوى شيخ الإسلام (24)

ابن تيمية

مكتبة العبيكان

2

مجموع فتاوى ورسائل العثيمين (24)

العثيمين

دار الثريا

3

مجموع فتاوى ومقالات متنوعة (27)

ابن باز

دار القاسم

4

فتاوى اللجنة الدائمة للإفتاء (26)

اللجنة الدائمة للإفتاء

دار المؤيد

5

الفتاوى الشرعية في المسائل العصرية (1)

علماء الحرمين

إعداد خالد الجريسي

6

مجموع فتاوى الوادعي

مقبل بن هادي الوادعي

جمع صادق البيضاني

 

28- التربية

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

أصول التربية الإسلامية (1)

خالد الحازمي

دار الزمان

 

29- مبادىء هدامة

الرقم

عنوان الكتاب وعدد المجلدات

المؤلف

المحقق أو الناشر

1

الصهيونية وموقف الإسلام منها(1)

حمود الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

2

الماسونية وموقف الإسلام منها (1)

حمود الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

3

الرأسمالية وموقف الإسلام منها (1)

حمود الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

4

الشيوعية وموقف الإسلام منها(1)

حمود الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

5

العلمانية وموقف الإسلام منها (1)

حمود الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

6

موقف الإسلام من نظرية ماركس (1)

أحمد العوايشة

دار مكة

7

تحصين المجتمع المسلم ضد الغزو الفكري (1)

حمود الرحيلي

مكتبة العلوم والحكم

وفي الختام أوصي نفسي وأحبتي طلاب العلم باقتناء كتب شيخ الإسلام ابن تيمية وتلميذه ابن القيم كلها بلا استثناء, لما فيها من التحقيقات النفيسة في كثير من المسائل الشرعية. وأسأل الله لي التيسير في وضع جدول مستقل -لاحقاً- أذكر فيه أفضل طبعات تلك الكتب, مع بيان أسماء كتب شيخ الإسلام التي طبعت مفردة وهي موجودة في مجموع الفتاوى, وأسماء كتب شيخ الإسلام التي لا توجد ضمن مجموع الفتاوى.

وفق الله الجميع لما يحبه ويرضاه, وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

المدينة النبوية, 9 ربيع الثاني 1427 هـ

أبو عبد الرحمن الإندونيسي


[1] Adz-Dzail ‘Ala Thabaqat al-Hanabilah (1/319).

[2] قال الشيخ علي بن حسن: وهو معتزلي المذهب, فينبغي الحذر من بدعته, مع الانتفاع ببراعته في الأدب.

[3] وهو مطبوع ضمن كتاب ((علم التاريخ عند المسلمين)) تأليف فرانز روزنثال, ترجمة صالح أحمد العلي, نشر مؤسسة الرسالة.

[4] أغلب هذه الفتاوى توزع مجانا من قبل ((الوزارة)) أو ((دار الإفتاء)) بالرياض لخريجي الجامعة الإسلامية, إلا فتاوى الشيخ العثيمين ومجموع فتاوى الوادعي والفتاوى الشرعية في المساءل العصرية.

 

Doa Qunut Sang Imam

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti shalat taraweh di Masjid Jami’ Yarmuk, sebuah masjid sekelas kecamatan yang berada di tengah perumahan elit penduduk kota Dammam, di Hayy Garanathah. Terus terang, di antara masjid yang saya sempat singgahi di Arab Saudi —selain Haramain Makkah dan Madinah tentunya— masjid ini mejadi terfavorit untuk shalat berjama’ah. Selain mayoritas jama’ah shalatnya adalah warga Saudi yang pakainnya khas serba putih (tsaub) plus wangi parfum, bacaan imamnya juga sangat sempurna suara dan hafalannya. Terlebih di bulan Ramadhan saat mendirikan qiyamul lail, kesempatan untuk lebih khusyu sangat kondusif karenanya. Tulisan ini kesan yang sulit terlupakan dan yang mempengaruhi  niat untuk selalu ingin ke masjid tersebut setiap saat.  

Saat shalat Isya didirikan, imam yang memimpin jama’ah shalat adalah seorang syaikh usianya di atas setengah abad dengan berjalan menggunakan tongkat. Meskipun terlihat lemah dengan alat bantu untuk berjalan kaki, tetapi ternyata suaranya sangat tegas lagi jelas saat membaca ayat-ayat Al-Quran dalam shalat. Begitu membalikkan badan menghadap jama’ah seusai mempimpin shalat, garis-garis kuat di wajahnya seakan menandakan sosok orang yang tegas. Tidak salah, bacaannya memang persis raut mukanya; yang keras serta memanjang ketika bertemu dengan ayat perintah, tetapi juga merendah lagi cemas-harap-takut saat ayat-ayat ancaman dan janji-janji Allah terbaca. Dan subhanallah, bukan hanya dia sebagai imam yang sering terisak menangis di tengah berdiri membaca ayat-ayat Al-Quran, tetapi makmum shalat pun terdengar ratapan rasa cemas-harap-takutnya.

***

عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ : – رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّي وَفِي صَدْرِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ اَلْمِرْجَلِ مِنْ اَلْبُكَاءِ  (أَخْرَجَهُ اَلْخَمْسَةُ, إِلَّا اِبْنَ مَاجَهْ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ – صحيح . رواه أبو داود (904) ، والنسائي (3/13) ، والترمذي في الشمائل (315) ، وأحمد (4/25 و 26) ، وصححه ابن خزيمة (665 و 753)

Dari Mutharrif bin Abdillah bin Asy-Syikhir dari ayahnya berkata: aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dan di dadanya bersuara mendidih seperti mendidihnya air di dalam periuk karena menangis.” (Dikeluarkan oleh Imam yang Lima, kecuali Ibnu Majah dan Ibnu Hibban menshahihkannya, hadits shahih diriwayatkan Abu Daud (904), An-Nasai (13/3), At-Tirmidzi di Asy-Syamail (315), Ahmad (25 & 26/4), dan dishahihkan Ibnu Khuzaimah (665 & 753).

*** 

Seperti kebiasaan di masjid-masjid di Arab Saudi umumnya, saat shalat taraweh, imamnya bergantian memimpin. Khusus Masjid Yarmuk, selama yang saya pernah ikuti, selalu diimami oleh satu syaikh saja. Jikapun digantikan hanya pada saat shalat witir penutup qiyamul lail. Dan imam pengganti saat taraweh sembilan rakaa’at ini bukan tidak lebih baik atau lebih buruk dari imam shalat Isya, sangat sulit bagi saya menilai dan membandingkan diantara keduanya yang sempurna tersebut. 

Bedanya, imam shalat taraweh lebih muda usianya. Tidak heran, suaranya lebih lantang dan memenggal ayat demi ayat saat membaca surah Al-Quran, sangat jelas dan mudah diikuti. Dan sangat-sangat penuh penghayatan dari seorang yang ‘alim, ketika ayat yang dibacakannya bercerita kisah nabi-nabi terdahulu, maka kecepatan bacaannya koinsisten. Jika yang dibacakan ayat tentang kabar gembira di akhirat ataupun sebaliknya, nada tinggi serta panjang mad-nya menusuk dan mengoyak-goyak relung hati makmum shalat. Seringkali satu-dua ayat diulang-ulang hingga benar-benar tertancap bahwa janji Allah itu benar dan nyata. Kala tiba di ayat tentang perintah; seperti tidak menyekutukan Allah dan agar berbuat baik kepada orang tua beserta doanya, tak kuasa imam tersedak-mengisak tangis, begitupula kami di belakangnya, sebuah suasana yang hanya dirasakan oleh yang paham dan mengimani ayat-ayat suci Kitabullah.     

***

 صلى عمر صلاة الصبح وقرأ يوسف حتى بلغ إلى قوله تعلى: (إنما أشكوا بثى وحزنى إلى الله) فسمع نشيجه. (رواه البخاري وسعيد بن منصور وابن المنذر, فقه السنة ص. 195)  

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu shalat shubuh dan membaca surah Yusuf hingga sampai pada firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” Maka terdengarlah suara keras dari tangisannya. (Riwayat Al-Bukhari  dan Said bin Mansur dan Ibn Al-Mundzir, dalam Fiqih Sunnah hal. 195).  

***

Di akhir qiyamul lail beberapa hari yang lalu, imam shalat membaca doa qunut di akhir raka’at shalat witir sangat panjang. Kedua kaki penopang badan ini serasa membesar dan tidak berasa. Bitaufiqillah, serasa tidak beban serta terasa sebentar saja karena doa-doa yang dipanjatkan saat itu dengan penuh khusyu’. Sebagaiaman doa-doa qunut para imam di Masjidil Haram Makkah, imam di Masjid Yarmuk juga selalu menyelipkan doa kepada Allah bagi umat Islam yang sedang menghadapi balaa wa musibah. Tetapi pada malam itu ada doa yang belum saya dengar di hari sebelumnya dari imam shalat yang lainnya; Allahuma il’an man la’ana shahaba rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allahuma il’an man al’ana ummal mukminin…. dan seterusnya. Para makmum benar-benar mengamini dengan berurai air mata di pipi. Tidak salah sang imam mendoakan dengan penuh pemahaman ilmu dan sual kepada Allah tentang yang satu ini. Lisan-lisan kotor Syi’ah Rafidhah dari jaman ke jaman tiada puas mencaci generasi terbaik umat Islam hingga ummul mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha, tak lepas dari doa-doa keji mereka (tentang Syi’ah dapat dibaca di https://menulisdiari.wordpress.com/2011/03/27/ada-apa-dengan-syiah/ ). Tidak salah malam itu imam tersebut membacakan doa bagi mereka (download doa qunutnya di http://www.mediafire.com/?2148z07oepqvczn).

Wa lillahilhamd bi ni’amihi wa islam wa iman

Menikmati Taraweh

Menikmati malam-malam bulan Ramadhan tidaklah sama antara yang mengetahui (berilmu) dan yang tidak tahu (jahil). Ini persis pertanyaan sindiran Allah ta’ala; “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Az – Zumar: 9). Saya bukan termasuk orang yang mengetahui lagi berilmu, tapi selalu mempunyai rasa ingin tahu (curiosity), terutama sekali tentang ibadah. Oleh karenanya, melewatkan shalat malam taraweh (qiyamul lail) sudah bukan suatu beban lagi, tapi lebih dari itu, saya ingin meningkatkan kualitasnya.  Semoga, selalu semata-mata karena Allah berkenaan janjiNya akan meninggikan derajat orang yang gemar qiyamul lail.  

Guna meraih kepuasan bertaraweh, selama beberapa hari ini saya berkeliling dari masjid ke masjid. Memang, sekitar 200 meter dari flat tempat tinggal saya, ada Masjid Jami’ yang biasa digunakan shalat Jum’at juga. Tetapi setelah menghabiskan dua minggu taraweh di masjid tersebut, kepuasan agar hati bertahajud lebih khusyu’ belum terbayar. Dan qadarullah, ada teman yang pegang kunci mobil mau antar ke masjid yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal kami. 

Masjid pertama yang kami jadikan tujuan shalat taraweh adalah Masjid Jami’ Yusuf bin Ahmad Kanu. Masjid ini terkenal di kota Dammam karena salah satu imamnya Syaikh Sa’ad Al-Ghamdi yang suaranya masyhur lewat mp3 di seluruh dunia. Masjid ini sangat indah, baik dari bangunan dan fasilitasnya, juga lokasinya di area wisata, Cornesh Beach, Dammam. Satu kali kami mengikuti taraweh di masjid tersebut, menyisakan mata sembab dan hidung mampet karena tangis mengikuti doa qunut yang dilantunkan imam di akhir shalat witir. 

Pada hari berikutnya, saya mengajak beberapa rekan kerja untuk mencoba Masjid Yarmuk di Hayy Garanatha. Maa syaa Allah wa tabarakallah ta’ala, untuk masjid yang satu ini, bacaan imamnya yang tegas dan benar-benar dibaca dari hafalan dalam dadanya, membuat saya betah dan ingin berlama-lama shalat di masjid yang mengambil sebuah nama dari lokasi syuhada para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Masjid berikutnya di hari ketiga, kami berangkat ke daerah Jalawiyah, di mana Masjid Jami Turkiy yang luas berada. Komplek masjid ini di tengah padatnya perumahan penduduk, lokasinya tepat di pertigaan dengan halaman yang sangat luas di depan dan samping kanannya. Untuk midhoa-nya (tempat wudhu) berdiri bangunan tersendiri yang cukup besar dapat menampung jama’ah yang tidak sedikit. Meskipun didominasi makmum dari warga Saudi, tetapi kami dapati banyak pula WNI ikut menjadi jama’ah shalat Isya dan taraweh waktu itu. Rata-rata mereka sopir yang mengantar para majikannya qiyamul lail di masjid megah nan klasik tersebut. Untuk bacaan imamnya, terdengar sangat hudu (tenang) dan menghanyutkan, persis seperti wajah imam yang saya lihat beberapa saat sebelum memimpin shalat. Dan mendirikan shalat menjadi makmum di belakang imam membuat hati ini diajak untuk selalu berlemah lembut dan tenang sedingin es.   

Dari pengalaman ketiga masjid tersebut, malam tadi kami kembali ke Masjid Yarmuk. Utamanya ingin menikmati bacaan sang imam dengan hafalannya yang kuat, tetapi juga ada keperluan mengumpulkan jawaban kuis yang diadakan masjid tersebut. Dari pengalaman sebelumnya, dalam setiap rakaat taraweh, imam membaca ayat-ayat Al-Quran yang cukup panjang. Meskipun panjangnya membuat kaki ini merasa besar karena lamanya berdiri, masih kalah dengan panjangnya sang imam saat berdiri qunut membaca doa. Bagi saya, terutama masih cukup muda usia dan siap untuk tahan berdiri lama, menjadi makmum di Masjid Yarmuk ini benar-benar memuaskan hati. Setiap huruf kemudian ayat yang dibaca sang imam sangat mudah dicerna dan dihayati. Ini, bukan karena semata-mata sistem audio yang sangat bagus tetapi juga penghayatan imam saat memaca ayat-ayat Al-Quran. Jika bertemu dengan ayat-ayat janji dan ancaman (wa’ad wa waiid), sang imam melambankan bacaan serta mengeraskan suaranya. Dan lebih menyayat hati saat imam mengulanginya hingga tiga kali. Wallahi, benar-benar membuat pengingat dan peringatan agar selalu dzikrullah. Saya yakin, orang yang tahu artinya saja bisa merasakan ini, juga ikut larut kemudian menangis karenanya. Semoga Allah menerima ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan termasuk dalam kelompok orang dijanjikan Allah atas pahala puasa kita, amiin ya Rabb….   

Silahkan unduh dan dengarkan doa qunut Imam di Masjid Yarmuk, Hayy Qaranathah di https://rapidshare.com/files/3064135617/qunut_masjid_yarmuk.mp3